TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Santri dan alumni dibekali ilmu jurnalistik lewat sarasehan media yang diselenggarakan Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (Peradaban) di lantai dua Aula Al-Majidiyah.
Ketua Panitia Pena Santri, Dr. H. Nurul Hadi, menyampaikan, peran santri dalam mengukir peradaban pesantren perlu didukung dengan massifnya informasi di berbagai media.
Saran dia, langkah itu perlu ditempuh dengan adanya gerakan literasi digital dalam mengakselerasikan peran dakwah pesantren untuk masyarakat umum.
“Pesantren dan media sama-sama penting untuk membangun peradaban manusia Indonesia, Pondok Pesantren jadi pusat keilmuan, sedangkan media sebagai penyalur keilmuan kepada masyarakat lebih luas,” kata Dr. H. Nurul Hadi, Senin (28/11/2022).
Menurut Dr. H. Nurul Hadi, Pondok Pesantren Banyuanyar yang berdiri sejak 1787 Masehi jauh sebelum republik ini merdeka sudah tidak bisa diragukan lagi kontribusinya kepada masyarakat.
Seingat dia, sekitar 235 tahun tidak pernah absen dalam memberikan kontribusi.
“Momentum Hari Santri Nasional ini jadi bagian penting juga untuk terlibatnya Persatuan Alumni Darul Ulum Banyuanyar (Peradaban) dalam mengejawntahkan nilai dakwah melalui serasehan media,” paparnya.
Ia menginginkan, Pentas Nasional Santri (PENA SANTRI), menjadi salah satu sarana yang dinginkan menjadi corong dakwah dari Pondok Pesantren Banyuanyar untuk Indonesia.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini dapat melahirkan penulis yang profesional,” harapnya.
Sementara itu, Dewan Etik PWI Pamekasan, Abd. Aziz menyampaikan pentingnya santri belajar jurnalistik disertai dengan melek terhadap kemajuan teknologi yang ada di zaman terbaru ini.
Kata dia, peran dan pengaruh santri sangat berpengaruh terhadap kemajuan intelektual pemuda.
“Segala bentuk aktivitas dalam kehidupan santri terutama sebagai mahasiswa akan memiliki tujuan yang konkrit untuk semua orang,” jelasnya
Mantan Ketua PWI Pamekasan ini juga mengingatkan, adanya teknologi yang berkembang menuntut para santri untuk terjun ke dunia digital dalam ranah dakwah untuk menjaga elektabilitas agama Islam.
“Dakwah merupakan suatu kegiatan keagamaan yang ditujukan untuk menyeru dan mengajak umat manusia supaya dapat menuju jalan kebaikan yang mana telah ditunjukkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW,” pesannya.
Dalam acara yang mengangkat tema ‘Mengukir Perdaban Pesantren Melalui Literasi Media’ ini dihadiri Ketua Panitia Pena Santri, Dr. H. Nurul Hadi, Ketua DPP Peradaban, Prof. Dr. H. Zainuddin Syarif, Ketua Bidang Hbungan Media DPP Peradaban, Sairil Munir dan Ketua Pengurus PP. Darul Ulum Banyuanyar, Drs. Khalil Asy’ari.
Selain itu juga dihadiri Pemateri Lukman Hakim, Pimpinan JPRM, Abd. Aziz, Dewan Etik PWI Pamekasan.
Peserta pelatihan jurnalistik ini terdiri dari Ketua Osis SMA, MA, MDU, MTS, Pengurus Majalah Al-ikhwan, Mahasiswa dan alumni Ponpes Darul Ulum Banyuanyar.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Peradaban Bekali Santri Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan Ilmu Jurnalistik, Asa Cetak Penulis Andal, https://madura.tribunnews.com/2022/11/28/peradaban-bekali-santri-darul-ulum-banyuanyar-pamekasan-ilmu-jurnalistik-asa-cetak-penulis-andal?page=2.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik